Mataram NTB - Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK) di Provinsi NTB meningkat tajam. Jika pada tahun - tahun sebelumnya pernah di nomor buncit, menempati ranking 34 dari seluruh provinsi di Indonesia, kini melalui visi Gubernur dan Wakil Gubernur, NTB melejit dan menorahkan prestasi Gemilang di bidang ketenagakerjaan.
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah melalui Kepala Dinas Nakertrans Provinsi NTB, Gede Aryadi bersyukur atas raihan Gemilang yang diraih Pemprov NTB. "Inovasi dan terobosan PEPADU (pelatihan dan pemberdayaan tenaga kerja terpadu) ditambahkan dengan ikhtiar lainnya seperti pendampingan produktivitas wira usaha dan bantuan peralatan berkolaborasi dengan lembaga pelatihan kerja dan dunia industri, serta OPD terkait lainnya, IPK NTB kini melompat menjadi ranking 15 Nasional" ujar Kadis Nakertrans, di Mataram (26/1).
Tidak hanya itu bahkan, pada Indikator pelaksanaan pelatihan dan kompetensi tenaga kerja, NTB berhasil menempati posisi terbaik nasional.
"Ini merupakan prestasi luar biasa, karena pada tahun-tahun sebelumnya, ranking IPK NTB berada dipapan bawah. Misalnya IPK NTB tahun 2019 berdasarkan penilaian terhadap kinerja pembangunan ketenagakerjaan NTB, dengan menggunakan data indikator capaian tahun 2018, IPK NTB menempati ranking 26 Nasional " lanjut Pakde sapaan akrabnya.
Gede menargetkan IPK NTB tahun 2022 ini, dengan menggunakan indukator capaian kinerja tahun 2021-2022, NTB akan mampu menempati ranking 10 besar nasional.
" Dua program unggulan kami yaitu pepadu plus dan zero unprosedural pemberangkatan PMI melalui gerakan edukasi dan sosialisasi terpadu menjadi Pekerja Migran Sukses, akan terus digesa, melibatkan dan bersinergi dengan seluruh stakeholder terkait" ucap Gede.
Selain IPK yang melejit, NTB juga meraih penghargaan yakni kategori Terbaik untuk pelatihan dan kompetensi tenaga kerja serta terbaik 3 untuk intensitas besar dan beban kerja urusan pemda dibidang ketenagakerjaan.
"Dari sisi capaian zero uprosedural PMI, kami bersyukur tahun ini Satgas perlindungan PMI NTB mendapatkan anugerah/tropi penghargaan dari Menaker RI sebagai Satgas PPMI terbaik Nasional, Satgas yang responsif dan memiliki program pencegahan dan perlindungan PMI yang dinilai sangat produktif" jelas mantan kadis Kominfotik tersebut.
Kadis Aryadi mengakui, bertahap kegiatan edukasi, sosialisasi dan pecegahan mulai dari hulu/desa di NTB mulai menampakkan hasilnya. Kasus - kasus PMI bermasalah juga mulai bisa ditangani satu demi satu, "Termasuk sikat sindikat/mafia PMI kini sedang berproses dan mendapat dukungan dari TNI dan Polri. Kami optimis dengan kebersamaan dan soliditas yg baik, target tersebut akan bisa direalisasikan" tutupnya.(Adbravo)